Rabu, 06 Mei 2020

Wajah Peradaban Barat

    Dari ujung rambut sampai ujung kaki, masyarakat zaman kini merasakan pengamh peradaban Barat dalam kehidupan sehari- hari. Cara bicara dan berpakaian, visi kenegaraan dan hubungan antar-bangsa, bahkan menghibur diri pun kini orang kebanyakan menggunakan ukuran-ukuran kesenangan orang Barat. Barat memang sedang jadi peradaban yang dominan. Sayangnya, tidak semua orang benar-benar paham apa inti sebenamya dari peradaban Barat.

    Buku ini menguraikan peradaban Barat seperti mengupas bawang bombai, satu persatu siungnya dikupas dari luar, namun secara pasti menuju inti yang terdalam dan ternyata tidak ada apa- apanya. Dari lapisan terluar sampai inti yang terdalam peradaban Barat bagaikan melulu kulit sampai ke pusat. Buku ini memberi semacam petunjuk, mulai lapisan kulit keberapa bawang bombai akan memedihkan mata, dan pada lapisan mana kupasan sebaiknya dihentikan.

    Secara umum, kajian tentang Barat (Oksidentalisme) yang dilakukan bangsa non-Barat memiliki karakteristik yang berbeda dengan kajian tentang Timur (Orientalisme) yang dilakukan bangsa Barat. Setidaknya pada beberapa hal berikut ini. Pertama, orang Barat yang datang ke Timur untuk belajar, akan menghasilkan karya ilmiah yang detail tentang aspek-aspek peradaban Timur. Sedangkan orang Timur yang datang ke Barat, kebanyakan akan menghasilkan karya ilmiah yang detail tentang aspek-aspek peradabannya sendiri dengan framework peradaban Barat.

    Kedua, orang Barat yang datang ke Timur untuk belajar, akan menghasilkan pandangan-pandangan yang kritis tentang aspek-aspek peradaban Timur. Bukan ihi saja, pengetahuan kritis ihi pun digunakan sebagai alat pengambil keputusan agar Barat lebih dalam dan luas lagi mempengaruhi hajat hidup peradaban Timur. Sedangkan orang Timur yang datang ke Barat untuk belajar, kebanyakan menghasilkan pandangan-pandangan kritis tentang dirinya sendiri, dan lalu malahan ikut membantu Barat mengubah aspek-aspek peradaban Timur sesuai arus dari arah Barat.

    Ketiga, orang Barat yang datang belajar ke Timur sedikit banyak menyerap kebiasaan hidup orang Timur sebagai plenxre, kesenangan/ namun sebagian besar aspek kepribadiannya tetaplah Barat. Sedangkan orang Timur yang datang belajar ke Barat, tidak sedikit yang menyerap kebiasaan hidup Barat sebagai chnrncter building, pembangunan kepribadian yang dianggap menuju arah yang lebih positif. Makan tetap tempe, tapi cara berpikir lebih suka ke-barat-baratan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DownloadBuku Islam

Silahkan Download Gratis! Jangan lupa beli bukunya agar lebih Berkah.







Kritik, Saran, Pertanyaan

Nama

Email *

Pesan *